A.
Pengertian Manusia dan Lingkungan
1.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi
tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh
terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah
pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia
memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
2.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Pengertian Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal
dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi berarti
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan
oleh Ernst Haeckel (1834-1914).
Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:a) Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b) Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c) Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Manusia
hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam
lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
ekosisten terdapat komponen biotik dan
abiotik. Komponen abiotik
pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk
hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air,
cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah:
produsen, konsumen, pengurai.
factor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk
hidup diantaranya:
- Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, Tanah ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.
- Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk juga misalnya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk yang hidup di dalam air.
- Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air, maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara, yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.
- Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk hidup.
- Suhu atau temeperatur, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup.
Sedangkan komponen biotik di antaranya adalah:
1. Produsen, kelompok inilah yang
merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik,
umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang dapat melakukan proses
fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang memiliki
klorofil.
2. Konsumen, merupakan kelompok makhluk
hidup yang menggunakan atau makan zat-zat organic atau makanan yang dibuat oleh
produsen.
3. Pengurai adalah makhluk hidup atau
organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati. Dengan
demikian zat-zat anorganik ini dapat di gunakan kembali oleh produsen untuk
membentuk zat-zat organik atau makanan. Termasuk kelompok ini misalnya,
kebanyakan bakteri dan jamur-jamur.
Selain
itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:
- Rantai makanan yakni siklus makanan antara produsen konsumen, dan pengurai baik di darat, laut, maupun udara.
- Habitat di mana setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, dengan keadaan-keadaaan tertentu.
- Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu dari jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu waktu tertentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya populasi adalah: kelahiran menambah besarnya populasi, kematian mengurangi populasi, perpindahan keluar mengurangi populai sedangkan perpindahan ke dalam menambah populasi.
- Komunitas, semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi di suatu daerah disebut komunitas.
- Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya membentuk ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan bumi baik di darat, laut, dan udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama lain.
C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Jika kita
menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat
adanya usaha dari manusia untuk menyempurnnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia
hidup mengembara, ,mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta
umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal
bertanam dan bercocok tanam.dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil
dan tinggal di gua-gua binatang buruan sudah berkurang mereka berpindah mencari
tempat yang masih cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.
Perubahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif.
Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
D. Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
a)
Sumber alam yang dapat
diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke
dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan
tumbuhan-tumbuhan.
b)
Sumber alam yang tidak diperbaharui
(nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang
tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian,
mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber
alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam
tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain
halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya.
Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan
manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
1.
Penggunaan sumber-sumber Alam
Berbagai
cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa
tanah,air,fauna,flora,bahan-bahan galian,dan sebagainya.
a)
Pertanian
dan Tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar unsur-unsur
bahan makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman. Dengan adanya
kemajuan dalam bidang pertanian, penggunaan tanah untuk pertanian daapat
digunakan secara efisien untuk meningkatkan hasil pertanian. Di beberapa negara
yang sedang berkembang seperti Thailand,Burma,Malaysia,Indonesia masih ada
kemungkinan perluasan area pertanian. Tetapi dalam pelaksanaan sangat lambat
karena terbatasnya modal.
b) Hutan
Hutan dapat di golongkan ke dalam dua golongan yakni: hutan pelindung, merupakan hutan yang
sengaja diadakan untuk melindungi tanah dari erosi, kehilangan humus, dan air
tanah. Golongan kedua adalah hutan
penghasil atau hutan produksi, yaitu hutan yang sengaja di Tanami
jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, misalnya hutan Pinus,Damar, dan
sebagainya.
c) Air
Air sebagai salah satu sumber alam yang terdapat
dimana-mana,di bumi, sungai, danau, lautan, dan di bawah tanah. Udara sebagai
uap air yang kesemuanya meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi.
d) Bahan Tambang
Begitu banyak mineral dan bahan tambang lainnya yang dapat
digali dan ditemui serta dimanffatkan secara seimbang dalam kehidupan manusia.
Pemakaian baja di dunia pada tahun 1967 diperkirakan mencapai 144kilogram per
kapita. Di Amerika pada tahun yang sama diperkirakan mencapai 568 kg per
kapita. Pemakaian ini cenderung akan meningkat terus dan demikian juga dengan
bahan tambang lainnya.
E.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1. Masalah Erosi dan Banjir
Erosi merupakan
gejala alamiah dan sering kali pula disebut sebagai erosi geologi. Peristiwa
erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air
di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga
dipercepat dengan adanya penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia, menanam tanaman di tempat yang tidak tepat, menebang hutan-hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman
kembali pohon-pohon yang telah ditebang.
2. Pencemaran Lingkungan
a.
Pencemaran
Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan pupuk
buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah-sampah tersebut adalah
bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat membahayakan
kehidupan melalui tanah di mana pepohonan tumbuh berkembang. Bagi hewan dan
manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. mengakibatkan sianosis
pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernapasan karena terganggunya
peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi
pencemaran yang berbahaya pada tanah karena bahan tersebut tidak dapat
diuraikan dan dapat meresap masuk kedalam pepohonan ataupun buah hasil
penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
b. Pencamaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak
cara secara langsung dan tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah
pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan intektisida yang digunakan manusia
dalam pertanian, dan sebagainya.
c. Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat
dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau
kendaraan-kendaraan. Dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia
karena biasanya mengakibatkan ketulian, kebutaan,
dan depresi.
d. Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai
harganya. Sepanjang daerah khatulistiwa, hutan di Indonesia mambentang antara
satu pulau ke pukau lainnya. Itulah, mengapa Indonesia sering disebut Zamrud
Khatulistiwa. Hutan di Indonesia berfungsi sebagai
paru-paru dunia, karena menyerap karbon dioksida. Fungsi hutan yang lain
sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi, penyubur tanah, tempat hidup
binatang-binatang, dan sebagai tempat penyimpan kekayaan alam yang berupa
hasil-hasil hutan. Hasil hutan di Indonesia berupa
berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, meranti, krueng, ramin, kayu besi,
cendana, rotan, dan lain-lain. Produksi hasil hutan di Indonesia merupakan
penyumbang devisa terbasar Negara kedua setelah minyak dan gas bumi. Ekspor
Indonesia dari hasil kehutanan pada awalnya berupa kayu gelondong (log), dengan
Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang dan Taiwan.
Usaha-usaha yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain:
- Melarang penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah(Departemen Kehutanan),
- Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
- Menebang hutan secara selektif
- Melakukan permajaan tanaman,
- Melakukan rehabilitas dan reboisasi areal hutan yang rusak, dan
- Melakukan penanaman di lahan kritis.
F.
IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP
a)
Pandangan Baru Terhadap Lingkungan
Masalah
lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan yang baru. Kerusakan lingkungan
oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan
oleh pestisida serta limbah industri dan transportasi, rusaknya habitat
tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam, merupakan beberapa
masalah lingkungan hidup. Pada
tahun 1970-an, masalah lingkungan hidup semakin luas. Hal ini berkaitan dengan
meningkatnya atmosfer bumi sebagai akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca.
Pemanasan global pada tiga decade akhir abad ke-20 telah menimbulkan:
- Peningkatan suhu
- Perubahan iklim terutama curah hujan
- Peningkatan intensitas dan kualitas badai
- Kenaikan suhu serta permukaan air
b)
Dampak
Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi, serta Perubahan
Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Ø Dampak Positif bagi Lingkungan Hidup
Bidang Industri:
- Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industry atau pabrik baru
- Pekembangan industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
- Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industri tekstil, kayu sengon, dan pinus untuk industry kertas).
- Diciptakan mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
- Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas.
- Memperoleh devisa dari industri pariwisata.
Bidang Pertanian
:
- Bertambahnya varietas baru dan unggul
- Peningkatan hasil produksi pertanian
- Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern
- Dikenalnya system pemupukan dan obat-obat hama
- Pemberantas hama dengan pesawat terbang di perkebunan
- Dampak Negatif bagi Lingkungan Hidup
Bidang Lingkungan Alam
:
- Lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak perumahan.
- Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industry atau pabrik
- Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali (illegal loging)
- Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan skundenya manusia mengeksploitasi alam
- Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah
- Terjadi pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO
- Terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industry
- Terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industry, mobil, dan kendaraan bermotor
- Terjadinya pencemaran tanah dan bau sampah-sampah industry dan rumah tangga.
Ø Dampak negatif
bagi lingkungan hidup
1)
Lahan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit.
2)
Rusaknya lingkungan
alam.
3)
Terjadinya banjir
dan erosi.
4)
Untuk memenuhi
kebutuhan primer dan sekunder manusia mengekploitasi alam.
5)
Penyemprotan
pestisida yang berimbas kepada makhluk hidup.
6)
Terjadinyapencemaran
udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
7)
Terjadinya
pencemaran air.
8) Terjadinya pencemaran tanah.
G. MANUSIA
DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Alam semesta yang
dikenal manusia baik melalui pengamatan indrawi langsung maupun dengan
menggunakan media teknologi dan kemampuan prediksinya adalah ciptaan Tuhan Al-Khaliq,
bahkan semesta alam (selain alam semesta yang sudah dikenal manusia) termasuk
alam yang belum dikenal manusia serta alam yang sedang dalam proses
kejadiannya, ini semuanya adalah ciptaan Al-Khaliq pula, semua yang ada
adalah ciptaan-Nya. Dalam jagat raya (alam semesta yang kita kenal) terdapat
galaksi (gugusan-gugusan bintang) yang jumlahnya miliaran, dan di setiap
galaksi terdapat miliaran bintang, salah satu dari gugus bintang itu adalah
galaksi Bima Sakti atau milky way. Dalam galaksi Bima Sakti ini ada satu
bintang yang namanya Matahari yang di kelilingi oleh planet-planet, dan salah
satu planetnya adalah planet Bumi tempat tinggal manusia.
Evolusi kecerdasan,
evolusi teknologi serta tahap peradaban berkembang terus sejalan dengan daya
jelajah manusia, baik daalam bentuk fisikal terlebih lagi dalam daya cipta dan
imajinasinya, namun tampaknya ruang gerak manusia tetap ada batasnya, sebab
sebagai makhluk alam dia tetap tunduk pada hukum alam tersebut. Oleh karena
itu, dalam kemajuan teknologi yang dicapai saat ini, masih tetap beragam
antispaso dan respons manusia terhadap lingungan. Beberapa paham tentang
hubungan manusia dengan lingungan ini muncul, seperti:
- Paham kosmogini, yaitu paham yang menyatakan bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan alam karena alam sendiri yang mengetahui paling baik.
- Paham Determinisme, yaitu paham yang menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat ditentukan oleh alam lingkungannya. Beberapa tokoh terkenalnya adalah Charles Darwin (1809-1882) dengan teori evolusinya.
- Dia mengemukakan bahwa makhluk hidup (tumbihan, hewan, dan manusia) secara berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembngan. Pada perkembangan tersebut terjadi perjuangan hidup (struggle for life, struggle for existence) seleksi alam (natural selection) dan akan terjadi survival of the fittest yang kuat akan bertahan hidup. Dalam proses perkembangan tersebut factor alam sangat menentukan.
- Paham Posibilisme yang menyatakan bahwa alam bukan merupakan factor yang menentukan melainkan menjadi factor pengontrol, peluang atau kemungkinan terjadinya kegiatan dan kebudayaan manusia.
- Paham Optimisme Teknologi. Paham ini berasal dari pemikiran “man ecological dominant concept” yang berarti manusia merupakan factor dominan terhadap lingkungan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi yang dilakukan manusia, maka manusia dapat mengendalikannya, mengatur, mengolah, dan mengarahkan lingkungannya.
- Paham Ketuhanan, sesuai dengan keyakinan agama, bahwa manusia dan alam semesta diciptakan oleh Tuhan, manusia bukan penguasa alam, akan tetapi hanya sekedar khalifah
Comments
Post a Comment